officer JL. MEMBERAMO 4 NO 18B KOTA MALANG 65123 HP 081805188880 - 0817380325

Cobalah kembali pada AL-KITAB yg benar

palestina

Mari kita kembali ke Al-Kitab yg benar dan yg mengajarkan tentang kerukunan antar umat dan saling memafkan, dan belajarlah dari Al-kitab yg benar dari Tuhan YME (ALLOH SWT). jangan kita membuat aturan sendiri, krn kita sudah ada kitab yg mengatur kita utk bertaqwa dan mematuhi segala perintahNYA dan menjahui larangannya. siapa yg berpaling dari itu sunggu dia dalam merugi ingat dalam surat al-asyer sudah dijelaskan dgn gamblang akan hakekat hidup ini. dan surat al-alaq disanan menerangakan bab ketuhanan dan hanya ALLOH lah segala NYA kita berasal dan kembali.

Cobalah sekarang kita kembali pada...sejarah Islam dan kebenaran, siapa yg tomak akan dunia dialah yg kalah yg nyataaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Beberapa hari terakhir ini saya agak tergerak untuk memikirkan masalah-masalah yang terjadi di palestina. Yang saya pikirkan bukan masalah pendudukan israel di palestina, tapi lebih kearah apa sebenarnya yang menyebabkan konflik ini berkepanjangan dan sepertinya tidak akan ada selesainya.

Sebetulnya dikedua belah pihak (Israel dan Arab Palestina) sama-sama memiliki alasan yang kuat tentang klaim tanah palestina:

Yahudi mengklaim tanah ini karena memang mereka pernah memiliki kerajaan disana yang dimulai sejak zaman Saul ibn Al-Qish (keturunan dari Bunyamin ibn Yaqub AS) pada tahun 1021 BC.. Puncak keemasan dari kerajaan Israel terjadi pada zaman nabi Daud AS yang saat itu berhasil menyatukan Yudah dan Israel bahkan terus berkembang dari kerajaan kecil menjadi kekaisaran yang sangat disegani, dengan batasan wilayah yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang ada sekarang, terbentang dari laut mediterania sampai gurun Arab dan dari laut Merah sampai Sungai Euphrat Iraq.

Bahkan pada saat Nabi Sulaiman AS menjadi raja, ia mempersunting ratu kerajaan Sabah (Ratu Balqis) yang sekarang adalah Yaman sehingga bergabunglah dua kerajaan besar itu, bahkan Madinah dan Makkahpun saat itu “mungkin” berada dalam kekuasaan Israel (Nabi Sulaiman AS). Dengan sejarah mereka yang luar biasa itu maka sangat masuk akal jika mereka menginginkan hak atas tanah yang “pernah” mereka diami itu.

Lalu apa yang terjadi sehingga mereka meninggalkan tanah air mereka itu? Tidak lain karena mereka telah banyak melanggar apa yang diperintahkan oleh 4JJI didalam Torah (Taurat) sepeninggal nabi Sulaiman AS, sehingga kerajaan Israel mengalami perpecahan dari dalam dan kemudian terpecah kembali menjadi 2 kerajaan kecil yaitu Yudah dan Israel pada tahun 920 BC. Dan pada tahun 720 BC Israel jatuh ketangan kerajaan kafir Akkadia yang sudah ada sejak abad 20 BC, setelah itu Yudah kemudian menyusul jatuh ketangan kerajaan Babylonia pada tahun 586 BC. Silih berganti bangsa yang menguasai negeri israel tersebut termasuk Romawi, Persia dan Yunani sehingga membuat orang-orang Israel mengalami diaspora ke seluruh penjuru dunia. Dengan data yang ada kita dapat menyimpulkan bahwa kerajaan Israel kuno telah ada selama 435 tahun sejak 1021 BC - 586 BC.

Arab Palestina seperti yang telah kita ketahui adalah bangsa yang telah mendiami tanah palestina sebelum Israel Modern mengambil alih secara paksa tanah mereka. Sebenarnya agak sulit untuk menentukan apa kebangsaan orang-orang Arab Palestina ini karena sudah merupakan campuran Arab, Israel, Aramia, Persia dan bahkan Romawi dan Yunani. Maka saya menyimpulkan (tolong betulkan kalau salah) Arab Palestina adalah orang-orang yang ada di tanah Palestina yang beragama Islam. Jadi mengikuti kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa orang Arab palestina sudah ada sejak pembukaan tanah Palestina oleh Khalifah Umar Ibn Khatttab RA pada tahun 638 M. Pada saat itu umat berada dalam kejayaan yang sebenarnya, dimana hak-hak mereka terjamin dan keadilan dapat dirasakan diseluruh palestina, bahkan mereka yang beragama Nasrani dan Yahudi dilindungi hak-haknya serta diberikan kebebasan dalam menjalankan ibadahnya masing-masing. Kejayaan ini terus berlangsung di tangan dinasti Islam yang berbeda-beda:

I. Khulafaurrasyidin (638-661) M
II. Bani Umayyah (661-750) M
III. Bani Abbasiyyah (750-969) M
IV. Fatimiah (969-1099) M

Puncak dari toleransi yang luar biasa dari rentang dinasti-dinasti diatas adalah pada zaman kekhalifahan Harun Al-Rashid Rahimahullah pada dinasti Abbasiyyah. Amirul Mu’minin saat itu membangun penginapan khusus bagi jamaah Nasrani yang ingin berziarah ke Jerussalem dan merupakan salah satu kontribusinya dalam memenuhi janji Umar RA kepada Bishop Sophronious untuk memberikan kebebasan beragama dan akses masuk ke dalam Jerusalem bagi jamaah Nasrani yang ingin berziarah. Betapa luar biasanya Islam dalam memberlakukan toleransi.

Setelah itu datanglah masanya Tentara salib menguasai palestina khususnya Jerusalem pada tahun 1099 M. Tidak ada didapat toleransi disana. Muslim, Yahudi, Majusi dan Kristen Unitarian tidak luput dari penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan Tentara salib. Sampai kemudian panglima besar Islam yang berasal dari Kurdi, Salahuddin Al-Ayyubi Rahimahullah kembali menaklukkan Jerussalem pada 1187 dan kembalilah toleransi beragama yang didambakan Umat tersebut.

Jika ada para pembaca yang budiman yang berasal dari golongan agama tertentu merasa sinis dengan tulisan di beberapa paragraf terakhir diatas. Itu semua didasarkan pada fakta yang saya ambil juga dari mereka yang mungkin segolongan dengan anda. Coba anda tonton film Kingdom of Heaven dimana tentara salibnya sangat diskriminatif dengan membunuh para non-kristen, bandingkan dengan pada saat Sultan Saladin menaklukkan kembali Jerussalem, ia bahkan mengangkat kembali salib yang jatuh ke tanah. Bahkan yang sebenarnya Salahuddin Al-Ayyubi memberikan perjanjian izin khusus bagi para tentara salib untuk tetap berada di palestina, silakan lihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Palestine#Crusader_rule_.281099_-_1187_CE.29 .

Pada tahun 1229 Tentara salib kembali menguasai Jerussalem. yang kemudian pada tahun 1270 Sultan Baibar dari kesultanan Mamluk Mesir mengeluarkan hampir semua tentara salib dari palestina tetapi tetap menegakkan toleransi kepada para jamaah agama yang lain. Jika dihitung, Palestina berada dalam kekuasaan tentara salib adalah 88 tahun dari (1099 - 1187) M dan 41 tahun dari (1229 - 1270) M yang berjumlah keseluruhan adalah 129 tahun.

Dan setelah itu Islam kembali berjaya di palestina di dua dinasti yang cukup disegani yaitu Mamluk (1270 - 1516) M dan Kekhalifahan Turki Usmani (1516 - 1917). setelah itu antara 1917 - 1920 selama PDI dijadikan Zona Internasional. Inggris kemudian memandati daerah ini sampai tahun 1948 M. Selma kurun waktu tersebut, orang-orang yahudi diseluruh dunia mulai dihimbau untuk segera mendiami wilayah palestina (termasuk para korban Holocaust NAZI), saat itu orang-orang Arab Palestina menerima mereka dengan hangat mengingat pemberitaan mengenai penderitaan orang Yahudi telah sampai ke telinga orang Arab Palestina. Kemudian pecahlah perang Arab - Israel pada tahun 1948 M dan terus konflik sampai sekarang.

Dari pembahasan diatas kita dapat melihat bahwa kedua-duanya memiliki alasan historik yang kuat dalam mengklaim tanah Palestina. Lalu bagaimana penyelesaiannya? Mari kita analogikan tanah Palestina itu merupakan rumah yang diciptakan oleh 4JJI yang mula-mulanya didiami oleh keluarga Israel selama 435 tahun, lalu terjadi percekcokan dari dalam sehingga menyebabkan ada keluarga lain ingin hak atas rumah itu yaitu Akkadia dan Babylonia. Silih berganti keluarga yang menjadi kepala keluarga di rumah itu, sehingga keluarga Israel yang ada di dalamnya merasa terpojokkan dan akhirnya banyak yang mengungsi dari rumah itu. Dan pada suatu saat datanglah keluarga besar Islam mengambil alaih kekuasaan di rumah itu dan mereka berada di rumah itu turun temurun selama 1150 tahun lamanya. Bisa dibayangkan suatu bangsa yang mendiami wilayah itu selama 1 Milenia lebih tepatlah bila dikatakan bahwa palestina, rumah mereka selama lebih dari 57 generasi adalah tanah air mereka. Lalu bagaimana dengan Israel? Mereka yang pada abad yang lebih awal mengalami diaspora ke seluruh penjuru negeri tiba - tiba dua milenium kemudian menginginkan kembali rumah yang mereka tinggalkan itu.

Apa yang telah dilakukan orang Israel modern ini? Mereka mengusir, mengintimidasi, membuldoser rumah-rumah orang Arab Palestina tanpa ampun. Padahal apa salah orang Arab Palestina ini? Oleh karena itu pantaslah jika (malahan) pendiri dan perdana menteri Israel yang pertama David Ben Gurion berkata kepada Nahum Goldman Presiden World Jewish Congress: ’’Kalau saya menjadi pemimpin Arab, tak pernah saya bikin perjanjian dengan Israel. Kita sudah ambil negeri mereka. Kita memang dari Israel, tapi itukan peristiwa dua ribu tahun yang lalu. Terjadi anti-semitisme, Nazi, Hitler, Auschwitz, tapi apakah itu salah mereka? Yang terjadi cuma satu: kita datang kemari dan merampas negeri mereka. Kenapa mereka bisa menerima itu?’’.

Nah kita sekarang sebagai bangsa Indonesia, apa yang harus kita lakukan? Jelas di dalam pembukaan UUD 1945 tertulis:
“Bahwa Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Peri kemanusiaan dan Peri keadilan”
Dari sini cukuplah sudah menjadi referensi kita sebagai rakyat Indonesia apapun agama kita untuk mendukung perjuangan saudara senasib kita di Palestina sana. Jangan sekali-kali anggap diri anda seorang Nasionalis atau bahkan rakyat Indonesia jika penerapan UUD ‘45 pun masih belum dilaksanakan dalam hal ini mendukung rakyat palestina mendapatkan kembali tanahnya secara utuh.

Mohon komentarnya… dan kalo ada yang salah tolong dibenarkan.

Tidak ada komentar:

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP