officer JL. MEMBERAMO 4 NO 18B KOTA MALANG 65123 HP 081805188880 - 0817380325

Menikmati indahnya taman syurga

Masyarakat Islam Indonesia sudah akrab dengan istilah dzikir dan do’a bersama, Istoghosah Qubro atau Tahlil Akbar. Setiap kali ada momentum penting para ulama’ mengajak umat Islam melaksanakan dzikir bersama.

Bahkan hampir disetiap kota dan kabupaten para walikota atau bupati mengadakan dzikir bersama dengan dipimpin ustadz-2 kondang missal saja ustadz Arifin ilham atau ustadz Hariyono. Dikota malang aja ada sekian banyak majelis dzikir yang bias diikuti, tinggal mau ikut atau tidak. Misalnya majelis dzikir bersaudan yg dipimpin oleh Habib Baqir dijagalan, Majelis dzikir tombo ati asuhan Kya Nur Salim Mafa, dzikir dan pengajian yg lainnya yang hampir kita jumpai di berbagai kota dan daerah.

Dzikir bersama memang memiliki banyak nilai positif. Dzikir dan do’a bersama memiliki nilai ukhuwah dan silaturrohim. Umat islam dari berbagai latar belakang berbaur dan menyatu dalam samudra Illahi, meraka larut dalam untaian kalimat dzikir dan do’a yang menggema membelah dan menembus langit. Disamping itu dengan dzikir dan do’a bersama kemungkian diijabah(dikabulkannya) lebih besar. Bias juga kita yang do’anya tidak mustajab, sehingga saling menutupi. Apalagi yang memimpin dzikir dan do’a itu dekat dengan Alloh SWT.
Namun ternyata masih ada sebagian umat Islam yang tidak menyukai dzikir dan do’a bersama, menurut mereka dzikir dan do’a lebih baik dilakukan sendiri-sendiri. Terlepas dari alasan apapun yang mereka kemukakan, tapi yang jelas kegiaan dzikir dan do’a bersama memiliki dasar yang sangat jelas, baik dari Al-Qur’an maupun dari Al-Sunnah.

Keutamaan Dzikir dan Do’a Bersama
Dzikir besama memiliki keutamaan yang sangat besar, selain menampakkan syi’ar Islam, juga akan mendatangkan rahmat dan pertolongan ALLOH SWT. Sebab, pada saat kita berdzikir dan berdo’a para malaikat Alloh berbaris ikut membacakan dan mendoakan agar permohonan kita dikabulkan. Bahkan malaikat dengan sayapnya membawa do’a kita sampai langit dunia dengan mengucapkan tahlil, tahmid dan takbir.
Dalam riwayat yang disampaikan Abu Huroiroh Rosululloh SAW bersabda : Sesungguh Alloh memiliki Malaikat yang berjalan(berkeliling) mencari majelis Dzikir. Jika mereka menemukan majelis dzikir sesegeralah mereka mendekatinya dan meliputi mereka dengan sayapnya hingga memenuhi antara langit dan bumi, Subhanalloh. Kemudian mereka (para malaikat) ditanya oleh Alloh : Apa yg di ucapkan oleh hamba-hamba-KU’.? Mereka menjawab ; hamba-hamba-MU bertasbih, bertahmid dan bertakbir kepada-MU’.

Kemudian Alloh bertanya : apakah mereka melihat-KU .? tidak, mereka tidak melihat-MU kata malaikat. Bagaimana jika mereka meliat-KU.? Alloh bertanya lagi. Mereka tentu akan semangat beribadah dan memperbanyak berdzikir. Kemudian Alloh bertanya lagi.? Apa yang mereka minta.? Mereka minta (dimasukan) Syurga”. Apakah merekah pernah melihat syurga-KU.? Tidak, kalau mereka melihat syurga tentu mereka kan bertambah semangat beribadah agar masuk syurga-Mu, jawab malaikat.

“dari apakah mereka mita perlindungan” mereka minta perlindungan dari siksa neraka. Apakah mereka pernah melihat neraka.? Tidak, lalu bagaimana jika meraka tahu neraka-KU.? Meraka akan semakin takut akan siksa neraka.

Kemudian Alloh SWT berfirman : “saksikanlah oleh kalian bahwa aku telah ampuni kesalahan mereka. Kemudian ada malaikat berkata “ada diantara mereka yang bukan jama’ah majelis itu, dia hanya ikut karena ada keperluan. Alloh menjawab : “mereka adalah sama-sama duduk, tidak ada yang susah atau celaka seorang pun diantara mereka. (Hadist Riwayat Bukhori Muslim).

Dalam hadist lain tentang keutamaan majelis dzikir dan kegiatan dzikir bersama, Rosulloh bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh : wa ‘anhu ‘an abi sa’id radhiyallohu ‘an humaa qoolaa : qola rosululloh SWA ; laa yaq’uduqoumun yadzkurunallooha ‘azza wajalla illaakhoffathumul malaaikatu, wa ghosyithumur rohmata wa nazalat ‘alaihimussakiinatu, wadzakaruhumullooh fii man ‘indahu.

(tidaklah duduk suatu kaum yang bedzikir kepada Alloh, kecuali mereka dikelilingi oleh malaikat dan mereka dinaungi rahmat serta akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan Alloh akan menyebut mereka dihadapan orang-orang disisi(dikasihi) Alloh SWT). (Hadist Riwayat Muslim).

Majelis Dzikir Adalah Taman Surga

Rosululloh SAW mengatakan bahwa majelis dzikir adalah taman surga. Dalam sebuah hadist disebutkan : idzaamarortum biriyaadhil jannati farta’uu lahuu. Qoolu ; wa maa riyaadhul jannati ya Rosululloh.? Qoola ; Hilaqudz dzikri, fa inna lillahi sayyaarootin minal malaaikati yathlubuuna hilaqodz dzikri, faidzaa atau ‘alaihim haffuu bihim.

(apabila kalian melewati taman surga, maka singgahlah. Meraka bertanya apa itu taman surga.? Rosululloh SWA menjawab ; yaitu majelis-majelis dzikir. Susungguhnya Alloh memiliki malaikat yang terus berkeliling mencari tempat mejelis dzikir, apabila meraka telah dating ketempat dzikir tersebut, mereka(malaikat) mengelilinginya).

Alangkah beruntungnya orang-orang yang diberikan kesmpatan serta kemauan oleh Alloh SWT sehingga bisa mengahdiri majelis dzikir dan do’a yang tentunya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya, baik di-dunia lebih-lebih diakhirat.

Memang tidak semua orang bisa merasakan nikmatnya berada dimajelis dzikir. Yang terjadi kan sebaliknya, kalau di majelis dangdut bias kersan sampai pagi J dan :d. tapi kalau dimajelis dzikir baru sepuluh menit sudah tengok kanan dan kiri J:d .Oleh karena itu kita perlu kesadaran dan kesabaran serta kemauan yang keras untuk bias mengikuti majelis dzikir. Alloh berfirman dalam surat al-kahfi ayat 28 :

Washbir nafsaka ma’alladzii nayad’una robbahum bilghodawaati wal asyyi yurii dun a wajhah * walaa ta’du ‘ainaaka ‘anhum turiidu ziinatal khayawaa tiddunyaa * walaa tuthi’ man aghfalnaa qholbah. ‘an dzikrinaa wattaba ‘a hawaa hu wakaana amruhu furutho.

28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas

Tentang kelebihan orang yang istoqhomah dzikir terdapat fenomena yang dialami oleh sahabat Nabi : An anasin RA : maa jalasa qoumun yadzkuruunalloha ta’ala illaa nadahum munaadin minassammaa’I faquumun maghfurnlakum

(dari sahabat Anas ra tidaklah duduk suatu kaum yang mereka berdzikir kepada Alloh kecuali mereka dipanggil oleh panggilan dari langit ; maka berdirilah, kalian telah memperoleh pengampunan dari Alloh SWT).

Begitu mudah sebenarnya memperoleh pengampunan dari Alloh SWT, hanya dengan berdzikir mengingat Alloh bias sambil berjalan, duduk, dan tidur atau dalam keadaan apapun kita. Jika kita mau memikirkan aktifitas manusia di bumi ini hanya ada tiga keadaan yaitu berdiri, duduk dan berbaring.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imron ayat 191 :

Alladzii nayadkuruu nalloh qhiiman waqhu’uu dan wa’alaa junuubihim wayatafakkaruu nafii kholqhis samaawaati wal ardhi * rabbanaa maa kholaqh ta hadzaa baathilaa sub-haanaka faqhinaa ‘adzabannaar.

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Dan ayat tersebut Alloh SWT mengingatkan kita agar setiap aktifitas apapun selalu mengingat Alloh, dengan mengingat kepada Alloh maka seluruuh gerak gerik kita akan terkontrol dan cenderung melakukan aktifitas yang positif.

Tidak ada komentar:

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP